Kasus Cybercrime Kevin Mitnick
Bagaimana
dengan negara lain? Amerika serikat sudah punya serangkaian aturan hukum yang
mampu menjerat pelaku cybercrime dengan lebih ampuh lagi. Bagi pegaul dunia
maya, nama Kevin Mitnik tentu tidak asing lagi. Sampai sekarang nama Mitnick
masih cukup populer bagi kalangan underground tanpa kenal batas negara. Kevin
Mitnik ditangkap FBI tanggal 15 Februari 1995 dengan tuduhan telah melakukan
beberapa computer crime maupun cybercrime.
Ia
sudah mengakui empat kasus wire fraud, dua kasus computer fraud dan sebuah
kasus penyadapan komunikasi lewat kabel.
Korban
dalam kasus ini
Korban berbagai perusahaan besar
seperti Motorola, Nokia, Fujitsu, Novell, NEC, Sun Microsystems, Colorado
SuperNet, Netcom On-Line Services, The University of Southern California.
Sebenarnya Mitnick tidak
bekerja sendirian namun saat tertangkap ia tak pernah mengungkapkan siapa
saja rekannya. Salah satu korban Mitnick adalah T. Shimomura, seorang ahli
komputer yang dalam beberapa tulisan di Internet diragukan kebersihannya.
Ada dugaan bahwa Shimomura juga seorang hacker yang kerap melakukan
perbuatan ilegal. Satu hal yang banyak disetujui adalah Shimomura memiliki
sikap yang arogan dan nampaknya ingin muncul sebagai pahlawan dalam kisah
perburuan Mintick.
Shimomura, Markoff dan FBI bahu
membahu untuk menangkap sang buronan. Panduan dari berita sensasionalnya
Mafkoff, kemampuannya hacking Shimomura dan kekuatan hukum FBI pada
akhirnya melacak kediaman Mitnick.
Metode pengungkapan kasus
Seperti
biasanya kisah tertangkapnya seoarang buron, Mitnick melakukan keteledoran.
Layanan penyimpanan yang ia gunakan rupanya memiliki program
otomatis untuk mencek isi file yang disimpan. Pemilik rekening yang
digunakan Mitnick mendapatkan peringatan dari sistem mengenai kapasitas
berlebih. Ini adalah awal tertangkapnya Mitnick.
Mitnick
mengakui bahwa dirinya ceroboh karena tidak menduga bahwa FBI,
Shimomura, Markoff, dan penyedia layanan telepon selular melakukan kerja
sama yang begitu erat dan terpadu. "Operator seluler melakukan
pencarian dalam database penagihan mereka terhadap dialup ke layanan
Internet Netcom POP. Ini, seperti bisa diduga, membuat mereka
bisa mengidentifikasi area panggilan dan nomor MIN (mobile identification
number) yang saya gunakan saat itu. Karena saya kerap berganti nomor,
mereka mengawasi panggilan data apapun yang terjadi di lokasi tersebut.
Lalu, dengan alat Cellscope 2000 Shimomura, melacak sinyal telepon saya
hingga ke lokasi yang tepat,"Mitnick menuturkan. Dua minggu sebelum
tertangkapnya Mitnick baru pindah ke Raleigh. Lokasi baru membuat kurang
waspada dan ia lupa melacak jalur dial-up yang digunakannnya.
Beberapa
jam sebelum tertangkapnya Mitnick baru ada sesuatu yang terjadi,
pelacakan dan pengawasan sedang dilakukan terhadap jalur yang ia gunakan.
Saat ia sedang berusaha melacak sejauh mana pengawasan telah dilakukan
hingga siapa dilbalik pelacakan tersebut, ia mendengar ketukan pintu.
Mitnick membuka pintu dan berhadapan dengan lusinan U.S Marshall dan FBI.
Setelah tertangkap Mitnick
ditahan tanpa kemungkinan jaminan. Ia juga tak diajukan untuk pengadilan.
Kurang lebih empat tahun ia habiskan tanpa kepastian. Hal ini
benar-benar membuat Mitnick frustasi.
Selama dalam penjara FBI ia tak
mendapatkan kesempatan dalam kasusnya. Bahkan Mitnick dan pengacaranya tak
bisa melihat data kasus tersebut karena terdapat di laptop dan akses
laptop bagi Mitnick dianggap membahayakan. Mitnick dituding bisa
membuat misil meluncur hanya berbekal laptop atau telepon. Larangn itu
tetap berlaku meskipun pengacaranya menggunakan laptop tanpa modem dan
kemampuan jaringan apapun.
Mitnick pada akhirnya dituding
menyebabkan kerugian hingga ratusan juta dollar kerugian yang menurut
Mitnick tidak benar, karena perusahaan yang konon dirugikan bahkan tidak
melaporkan kerugian tersebut dalam laporan tahunan mereka.
Akibat yang dialami korban
Korban
mendapatkan kerugian hingga ratusan juta dollar.
Kesepakatan akhir bagi Mitnick
adalah pengakuan bersalah. Bersalah dalam kasus pembobolan komputer dan
penyadapan jalur telepon.
Tanggal
27 Juni 1997 Mitnick didakwa tahap pertama oleh Hakim Mariana R. Pfaelzer
selama 22 bulan hukuman penjara. Dan akhirnya pada tanggal 9 Agustus 1999,
Hakim Mariana R. Pfaelzer memberikan keputusan final bagi Mitnick. Hakim memutuskan
hukuman tambahan 46 bulan bagi Mitnick dan denda ganti rugi sebesar $ 4,125.
Mitnick
dibebaskan tanggal 21 Januari 2000 setelah dipenjara selama 4 tahun, 11 bulan,
dan 6 hari. Setelah dibebaskan, selama 3 tahun Mitnick berada di bawah
pengawasan pihak berwenang dan harus membayar denda. Selama masa itu, Mitnick
tidak boleh menggunakan dan mengakses segala jenis peranti keras maupun peranti
lunak komputer. Begitu juga, Mitnick tidak boleh mengakses segala jenis
komunikasi nirkabel.
Pasal-pasal yang
menjerat seorang Mitnick di Amerika Serikat?
- 18 U.S.C. § 1029: Possession of
Unauthorized Access Devices; Penggunaan peralatan akses secara ilegal
- 18 U.S.C. § 1030(a)(4): Computer
Fraud; Pelanggaran komputer
- 18 U.S.C. § 1030(a)(5): Causing
Damage To Computers; Menimbulkan kerusakan pada komputer
- 18 U.S.C. § 1343: Wire Fraud;
Interception of Wire or Electronic Communications; Pelanggaran (komunikasi)
kabel, penyadapan lewat kabel atau alat komunikasi elektronik
- 18 U.S.C. § 2(a): Aiding and
Abetting; Membantu kejahatan atau melakukan persekongkolan
- 18 U.S.C. § 2(b): Causing and Act
to be Done; Menjadi dalang kejahatan
Pasal-pasal
lain yang menjeratnya
Undang-undang yang mengatur masalah
computer intrusion (pembobolan jaringan komputer) di Amerika Serikat:
- 18 U.S.C. § 1029. Fraud and
Related Activity in Connection with Access Devices
- 18 U.S.C. § 1030. Fraud and
Related Activity in Connection with Computers
- 18 U.S.C. § 1362. Communication
Lines, Stations, or Systems
- 18 U.S.C. § 2510 et seq. Wire and
Electronic Communications Interception and Interception of Oral Communications
- 18 U.S.C. § 2701 et seq. Stored
Wire and Electronic Communications and Transactional Record Access
- 18 U.S.C. § 3121 et seq.
Recording of Dialing, Routing, Addressing, and Signaling Information.
Bayangkan
betapa kompleksnya aspek hukum yang berhasil menahan Kevin Mitnick. Sangat jauh
dengan pasal yang menjerat seorang Dani di Indonesia. Memang aksi cybercrime
yang dilakukan Mitnick jauh lebih parah ketimbang Dani. Namun setidaknya ini
bisa memberi gambaran betapa negara yang diisukan menganut azas kebebasan
seperti Amerika Serikat punya aturan hukum yang cukup detail untuk menjerat
warganya.