Kamis, 14 November 2013

Kasus Cybercrime Kevin Mitnick

Kasus Cybercrime Kevin Mitnick



Bagaimana dengan negara lain? Amerika serikat sudah punya serangkaian aturan hukum yang mampu menjerat pelaku cybercrime dengan lebih ampuh lagi. Bagi pegaul dunia maya, nama Kevin Mitnik tentu tidak asing lagi. Sampai sekarang nama Mitnick masih cukup populer bagi kalangan underground tanpa kenal batas negara. Kevin Mitnik ditangkap FBI tanggal 15 Februari 1995 dengan tuduhan telah melakukan beberapa computer crime maupun cybercrime.
Ia sudah mengakui empat kasus wire fraud, dua kasus computer fraud dan sebuah kasus penyadapan komunikasi lewat kabel.
Korban dalam kasus ini
Korban berbagai perusahaan besar seperti Motorola, Nokia, Fujitsu, Novell, NEC, Sun Microsystems, Colorado SuperNet, Netcom On-Line Services, The University of Southern California.
Sebenarnya Mitnick tidak bekerja sendirian namun saat tertangkap ia tak pernah mengungkapkan siapa saja rekannya. Salah satu korban Mitnick adalah T. Shimomura, seorang ahli komputer yang dalam beberapa tulisan di Internet diragukan kebersihannya. Ada dugaan bahwa Shimomura juga seorang hacker yang kerap melakukan perbuatan ilegal. Satu hal yang banyak disetujui adalah Shimomura memiliki sikap yang arogan dan nampaknya ingin muncul sebagai pahlawan dalam kisah perburuan Mintick.
Shimomura, Markoff dan FBI bahu membahu untuk menangkap sang buronan. Panduan dari berita sensasionalnya Mafkoff, kemampuannya hacking Shimomura dan kekuatan hukum FBI pada akhirnya melacak kediaman Mitnick.
Metode pengungkapan kasus
Seperti biasanya kisah tertangkapnya seoarang buron, Mitnick melakukan keteledoran. Layanan penyimpanan yang ia gunakan rupanya memiliki program otomatis untuk mencek isi file yang disimpan. Pemilik rekening yang digunakan Mitnick mendapatkan peringatan dari sistem mengenai kapasitas berlebih. Ini adalah awal tertangkapnya Mitnick.
Mitnick mengakui bahwa dirinya ceroboh karena tidak menduga bahwa FBI, Shimomura, Markoff, dan penyedia layanan telepon selular melakukan kerja sama yang begitu erat dan terpadu. "Operator seluler melakukan pencarian dalam database penagihan mereka terhadap dialup ke layanan Internet Netcom POP. Ini, seperti bisa diduga, membuat mereka bisa mengidentifikasi area panggilan dan nomor MIN (mobile identification number) yang saya gunakan saat itu. Karena saya kerap berganti nomor, mereka mengawasi panggilan data apapun yang terjadi di lokasi tersebut. Lalu, dengan alat Cellscope 2000 Shimomura, melacak sinyal telepon saya hingga ke lokasi yang tepat,"Mitnick menuturkan. Dua minggu sebelum tertangkapnya Mitnick baru pindah ke Raleigh. Lokasi baru membuat kurang waspada dan ia lupa melacak jalur dial-up yang digunakannnya.
Beberapa jam sebelum tertangkapnya Mitnick baru ada sesuatu yang terjadi, pelacakan dan pengawasan sedang dilakukan terhadap jalur yang ia gunakan. Saat ia sedang berusaha melacak sejauh mana pengawasan telah dilakukan hingga siapa dilbalik pelacakan tersebut, ia mendengar ketukan pintu. Mitnick membuka pintu dan berhadapan dengan lusinan U.S Marshall dan FBI.
Setelah tertangkap Mitnick ditahan tanpa kemungkinan jaminan. Ia juga tak diajukan untuk pengadilan. Kurang lebih empat tahun ia habiskan tanpa kepastian. Hal ini benar-benar membuat Mitnick frustasi.
Selama dalam penjara FBI ia tak mendapatkan kesempatan dalam kasusnya. Bahkan Mitnick dan pengacaranya tak bisa melihat data kasus tersebut karena terdapat di laptop dan akses laptop bagi Mitnick dianggap membahayakan. Mitnick dituding bisa membuat misil meluncur hanya berbekal laptop atau telepon. Larangn itu tetap berlaku meskipun pengacaranya menggunakan laptop tanpa modem dan kemampuan jaringan apapun.
Mitnick pada akhirnya dituding menyebabkan kerugian hingga ratusan juta dollar kerugian yang menurut Mitnick tidak benar, karena perusahaan yang konon dirugikan bahkan tidak melaporkan kerugian tersebut dalam laporan tahunan mereka.

Akibat yang dialami korban
Korban mendapatkan kerugian hingga ratusan juta dollar.

Kesepakatan akhir bagi Mitnick adalah pengakuan bersalah. Bersalah dalam kasus pembobolan komputer dan penyadapan jalur telepon.
Tanggal 27 Juni 1997 Mitnick didakwa tahap pertama oleh Hakim Mariana R. Pfaelzer selama 22 bulan hukuman penjara. Dan akhirnya pada tanggal 9 Agustus 1999, Hakim Mariana R. Pfaelzer memberikan keputusan final bagi Mitnick. Hakim memutuskan hukuman tambahan 46 bulan bagi Mitnick dan denda ganti rugi sebesar $ 4,125.
Mitnick dibebaskan tanggal 21 Januari 2000 setelah dipenjara selama 4 tahun, 11 bulan, dan 6 hari. Setelah dibebaskan, selama 3 tahun Mitnick berada di bawah pengawasan pihak berwenang dan harus membayar denda. Selama masa itu, Mitnick tidak boleh menggunakan dan mengakses segala jenis peranti keras maupun peranti lunak komputer. Begitu juga, Mitnick tidak boleh mengakses segala jenis komunikasi nirkabel.
Pasal-pasal yang menjerat seorang Mitnick di Amerika Serikat?
- 18 U.S.C. § 1029: Possession of Unauthorized Access Devices; Penggunaan peralatan akses secara ilegal
- 18 U.S.C. § 1030(a)(4): Computer Fraud; Pelanggaran komputer
- 18 U.S.C. § 1030(a)(5): Causing Damage To Computers; Menimbulkan kerusakan pada komputer
- 18 U.S.C. § 1343: Wire Fraud; Interception of Wire or Electronic Communications; Pelanggaran (komunikasi) kabel, penyadapan lewat kabel atau alat komunikasi elektronik
- 18 U.S.C. § 2(a): Aiding and Abetting; Membantu kejahatan atau melakukan persekongkolan
- 18 U.S.C. § 2(b): Causing and Act to be Done; Menjadi dalang kejahatan
Pasal-pasal lain yang menjeratnya
Undang-undang yang mengatur masalah computer intrusion (pembobolan jaringan komputer) di Amerika Serikat:
- 18 U.S.C. § 1029. Fraud and Related Activity in Connection with Access Devices
- 18 U.S.C. § 1030. Fraud and Related Activity in Connection with Computers
- 18 U.S.C. § 1362. Communication Lines, Stations, or Systems
- 18 U.S.C. § 2510 et seq. Wire and Electronic Communications Interception and Interception of Oral Communications
- 18 U.S.C. § 2701 et seq. Stored Wire and Electronic Communications and Transactional Record Access
- 18 U.S.C. § 3121 et seq. Recording of Dialing, Routing, Addressing, and Signaling Information.
Bayangkan betapa kompleksnya aspek hukum yang berhasil menahan Kevin Mitnick. Sangat jauh dengan pasal yang menjerat seorang Dani di Indonesia. Memang aksi cybercrime yang dilakukan Mitnick jauh lebih parah ketimbang Dani. Namun setidaknya ini bisa memberi gambaran betapa negara yang diisukan menganut azas kebebasan seperti Amerika Serikat punya aturan hukum yang cukup detail untuk menjerat warganya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar